DaerahSulut

Gubernur YSK dan Kepala Bakamla RI Bahas Penguatan Keamanan Laut di Kawasan Utara Indonesia

93
×

Gubernur YSK dan Kepala Bakamla RI Bahas Penguatan Keamanan Laut di Kawasan Utara Indonesia

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, Jejak Fakta— Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) melakukan pertemuan strategis dengan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr. Opsla, di Jakarta, Selasa (4/10/2025). Pertemuan ini membahas peningkatan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulut dan Bakamla dalam memperkuat pengawasan serta keamanan wilayah perairan di kawasan utara Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur YSK menegaskan pentingnya pengawasan maritim di wilayah perbatasan laut Sulut yang berbatasan langsung dengan Filipina. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya aktivitas ilegal di laut seperti penyelundupan dan penangkapan ikan tanpa izin (illegal fishing).

“Kita harus memperketat pengawasan untuk mencegah kegiatan ilegal di perairan kita. Laut adalah sumber kehidupan sekaligus sumber ekonomi masyarakat pesisir, baik dari sektor perikanan maupun pariwisata,” ujar YSK.

Gubernur juga menekankan perlunya sinergi antara Bakamla, aparat keamanan laut, dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas kawasan maritim Sulut. Ia mengusulkan adanya patroli rutin dan program edukasi bagi nelayan lokal agar memahami pentingnya keselamatan serta kepatuhan terhadap hukum laut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah menyampaikan apresiasi atas perhatian dan komitmen Gubernur Sulut terhadap keamanan maritim. Ia menegaskan kesiapan Bakamla untuk memperkuat kehadirannya di wilayah perairan Sulawesi Utara melalui peningkatan patroli laut, koordinasi lintas lembaga dengan TNI AL, Polairud, serta instansi terkait lainnya.

“Sulawesi Utara memiliki posisi strategis di jalur maritim Indonesia. Kami berkomitmen memperkuat pengawasan dengan memanfaatkan teknologi maritim untuk deteksi dini terhadap aktivitas mencurigakan di laut,” ujar Irvansyah.

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut, di antaranya pengembangan pos pengawasan maritim di titik-titik strategis seperti perbatasan dengan Filipina serta wilayah perairan Kepulauan Talaud, Sangihe, dan Bitung. Selain itu, disepakati juga pelatihan bersama bagi nelayan dan aparat daerah mengenai keselamatan serta penegakan hukum laut.

Langkah ini menjadi awal sinergi antarlembaga dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keberlanjutan potensi kelautan Sulawesi Utara. Gubernur YSK menegaskan komitmennya untuk menjadikan laut Sulut sebagai wilayah yang aman, produktif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat pesisir*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *